Selasa, 03 Februari 2009

Aku Untuk Negeriku

230 juta orang tinggal dalam sebuah negara yang berukuran 1.904.569 km²?? saya rasa dengan ukuran sekian cukup untuk tempat tinggal 230 juta orang. Tapi mengapa negara berukuran 1.904.569 km² ini memiliki ibu kota yang tempat tinggal penduduknya dapat dikatakan cukup berantakan pada beberapa sudutnya?? saya bukan menjelek-jelekan kota Jakarta, karena saya juga lahir di kota tersebut. Tetapi saya merasa iri dengan kota-kota lain yang menurut saya cukup rapi dibanding dengan Jakarta, apalagi kota ini sudah menyandang gelar "Ibu Kota". Bukankah ibu kota itu merupakan cerminan dari negaranya??

Beberapa hari lalu saya sempat kaget ketika membaca polling yang ada di detik. Disana terdapat polling seperti ini "Apakah perlu ibu kota dipindahkan dari Jakarta?". Dan tahukah anda berapa orang yang menyatakan setuju dengan hal tersebut? ada lebih dari 98% yang menyatakan setuju untuk memindahkan ibu kota kita dari kota jakarta.

Hal ini mencerminkan bahwa kebanyakan orang Indonesia ini sudah tidak mencintai lagi negaranya. Mengapa harus ibu kota yang dipindahkan?? bukankah seharusnya kota Jakarta dibenahi agar dapat kembali menjadi kota yang indah??. Dan nanti ketika ibu kota dipindahkan, saya rasa akan banyak orang yang akan pindah ke kota tersebut, kemudian kota tersebut akan menjadi berantakan dan ibu kota akan dipindahkan lagi dari kota tersebut. Dan akankah hal tersebut akan terus berlanjut sampai semua kota di negara kita ini berantakan?. Waw, saya tidak dapat membayangkan hal ini terjadi pada negara yang saya cintai ini.

Lalu bagaimana cara membenahi kota Jakarta??

Negara kita mempunyai banyak orang-orang cerdas yang tidak dipandang oleh negara ini, padahal mereka dapat membangun negara ini. Seperti B.J Habibie yang sekarang membangun negara lain.

Kemudian biaya untuk membenahinya??

Jika 1 orang Indonesia menyumbang Rp. 1000, maka akan terkumpul Rp. 230.000.000.000. Dan sepertinya tiap orang bisa menyumbang lebih dari Rp. 1000. Lihat saja ketika terjadi banjir ataupun ketika ada bencana lain, banyak sekali dana yang terkumpul untuk membantu para korban bencana. Apakah kita hanya akan menyumbang ketika terjadi bencana saja??

Sebuah negara tidak dapat dibangun hanya oleh pemerintahnya saja, tetapi juga oleh rakyatnya. Contohlah rakyat negara Palestina yang terus membangun negara mereka walaupun mereka tahu bahwa negara mereka saat ini sedang di bawah tekanan. Maka gunakanlah waktu kalian untuk hal-hal yang bermanfaat, yang nantinya akan dapat membangun negeri ini. Meskipun itu kecil, tapi akan sangat bermanfaat bagi negeri kita. Dan kita semua lah yang nantinya akan membangun negara ini. Mari kita bangun bersama Indonesia yang kita cintai ini. Aku untuk negeriku!!!

25 komentar:

Anonim mengatakan...

wuuuahhh..nasionalisme bgt si Upill..
love ur article so mmmmuuuchhh..it's very nice,u know?
kita semua memang harus menjaga Jakarta kita! jangan hanya menikmati fasilitasnya saja..trutama buat para pnduduk Jakarta,supaya tidak membuang sampah di sembarang tempat!!hal yg kecil ky gitu aja bisa membuat Jakarta lebih indah toh??Smangat untuk para pemuda-pemudi Indonesia ya..jgn Have fun terus!!Don't waste ur time galz..fighting..aza..aza

Anonim mengatakan...

waduhhhh...aku cinta banget ama Jakarta coz aku lahir di Jakarta..bagaimanapun Jakarta sekarang, i love Jakarta so much...walaupun sekarang aku gak tinggal di Jakarta..aku tuh selalu kangen banget ama Jakarta...hehehe...anyway, yah kalo ada yang mau membenahi Jakarta sih...aku sih cuma bisa dukung aja...

Anonim mengatakan...

Jakarta, ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Memang seharusnya bisa tertata lebih baik, dan itu merupakan tanggung jawab bersama kita, sebagai bangsa Indonesia.
Kontribusi kita adalah memberi masukan kepada para pejabat eksekutif yang berwenang membenahi dan kemudian membuat gerakan kesadaran bagi seluruh lapisan masyarakat. Sering, ketika kita bicara tentang masyarakat, permasalahannya tidak sesederhana yang dibayangkan.
Momen Pemilu 2009 ini juga harus kita manfaatkan sebaik2nya sob, untuk memilih wakil2 kita yang berhak mewakili suara kita. Untuk itu perlu keseriusan kita dalam bertindak, dalam hal ini memilih.
Mungkin kita boleh ngedumel, tapi alangkah baiknya kalo kita bisa berkontribusi nyata. Demikian dari aku ya sob.

Cheers, frizzy.

BundAditya mengatakan...

Setuju...kenapa tidak dibenahi aja daripada dipindahkan? Toh memindahkan ibukota juga tidak semudah membalik telapak tangan (yeee....nenek2 juga tau ya, he he)

Anonim mengatakan...

Mungkin kasusnya sama dengan Ibu harimau atau ibu simpanse yang melahirkan terlalu sering dan punya banyak anak sehingga badannya jadi tidak terawat, begitu juga dengan Ibu Kota, sepertinya dia sudah terlalu tua untuk terus melahirkan generasi baru sehingga badan dan wajahnya tidak terlihat cantik tapi amburadul....

Tapi eh ngomong2 Bapak Kota pada kemana sih ?

MGYP mengatakan...

ikut cuap-cuap ah...

iya knp mesti ibukotanya yg dipindahin! orang-orangnya aja yang sebagian dipindahin, biar Jakarta ga crowded bgt! agak legaan gitu ...

Anonim mengatakan...

Betul sekali tenk anggapan ente ttg jakarta, walaupun dia ibukota yg msh byk kekuranganx, bukanx kita menghindari tp kt bersama-sama harus benahi jakarta dengan sebaik-baikx.

Anonim mengatakan...

mantep ni brow,artikel bagus

Anonim mengatakan...

Setuju banget....

Masalah yang paling menjengkelkan di jakarta itu antara lain Ya.. Macet-nya, Asongan-nya, Banjir-nya, Transportasi-nya, Pemukiman Liarnya, Apalagi ya..

Anonim mengatakan...

Mari sama2 dukung pemerintah untuk membenahi negeri...!

Anonim mengatakan...

Kalau sumbangan materialnya terkumpul sekian Rp..., itu diapakan...?
Bangunan sudah ada, jalan sudah ada dan, memindahkan orang2xnya sudah sering, penanggulangan banjir.., ya.. kalo lagi musimnya..saja.??.
Kita semua memang kurang displin dalam pengelolaan/managemen.

Anonim mengatakan...

pil..bngung mau comment apalg ya..??yah cuma mau nambahin ajalah..pkokx pemerintah harus bijak dlm menyikapi masalah apapun..semiskin2x rakyat Jakarta jgn maen gusur dong! kan kasian org kecil..klo bukan org kecil juga g mukin kan mau tggal d tempat ky gtu..huhuhu...sarangheoo Jakarta..

Anonim mengatakan...

Kangen juga sama jakarta, selama 5 tahun berjibaku, hidup deh Indonesia...

Anonim mengatakan...

Betul banget tenk..
Ibu kota gak perlu di pindahin..
Udah mantep2 di Jakarta. yang deket mo kemana aja.
Mestinya Jakarta di benahin aj.. betul gk? betul donk yaa..
Untuk generasi muda, jangan rusak masa depan dengan pergaulan Ok! Masa depan Indonesia ada ditangan kita para generasi muda..

Anonim mengatakan...

btul... kmanapun ibukota dipindahkan, pasti akan terjadi hal yg sama, selama mental masyarakatnya tidak berubah....
banyak pengusaha kaya dan sukses, insinyur, dan konglomerat yang tinggal di jakarta, tapi apa... mereka hanya memikirkan diri sendiri...

Anonim mengatakan...

wuidi, gt ya..betul bgt tuwh

www.katobengke.com mengatakan...

aku untukmu negri .....
apa yang telah kita perbuat sebenarnya untuk negri ini.....???

www.katobengke.com mengatakan...

wah kok rame bangat....ada apa nih boleh gabung kagak yah...
bolehkan....
boleh yah.....

Anonim mengatakan...

Ikutan nimbrung yauw

Anonim mengatakan...

Wah kayknya pantes neh jadi Exponen. heheh

arif lawenga mengatakan...

bahhahahaaaaa.........
tenteng gw setuju ama rahman......
biar jakarta selalu macet, musim panas kekeringan musim hujan kebanjiran polusi dan sampah dimana2 tapi jakarta adalah ibukota indonesia dan akan selalu jadi ibukota, udah....gak usah di pinndah......

merdeka!!!!!!!!!

Arif.Ust mengatakan...

persatuan bangsa indonesia tidak seperti zaman kemerdekaan, persatuan bangsa kini telah luntur.
saya bis posting nih heheheee....dateng ke blog saya ya ni alamatnya http://regedit.blog.telkomspeedy.com/

Anonim mengatakan...

sebenernya jakarta kalo dibilang kota yang sejuk,indah dan nyaman..

tapi yang gak sejuk indah dan nyaman itu orang nya,,,Hhee..

abisnya buang smaph smbrangan,,bkin polusi dmn2,,
hufh rusak deh..

Faris mengatakan...

yeadhi !

Anonim mengatakan...

benar bgt... emang seharusnya jakarta yang dibenahi...

Posting Komentar